PUSARAN.CO-Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menekankan kepada semua pihak agar tetap menjaga kualitas Posyandu keluarga yang sudah ada dengan pelayanan yang maksimal dengan sasaran yang harus jelas sehingga akan menghasilkan setiap apa yang dilakukan di Posyandu perkembangannya terdata dengan rinci dan lengkap.
“Sekecil apapun itu harus terdata rapi dan lengkap. Semua harus bertanggung jawab menjaga pelayanan Posyandu. Pastikan semua berjalan dengan baik dan tidak bekerja asal asalan.,” pinta Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB ini saat menghadiri pelaksanaan bakti stunting di desa Batu Rakit, Kecamatan Bayan Lombok Utara Jumat (19/5/2023).
Wagub juga menjelaskan, bahwa hadirnya Posyandu keluarga ditengah masyarakat yang terdata jelas dan rapi, akan membantu mendeteksi kekurangan hingga menentukan langkah selanjutnya yang akan ditempuh.
“7000 lebih Posyandu Kelurga di NTB sudah menggunakan sistem by name by address jadi semua sudah terdata,. Dan itu akan memudahkan kita untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata Ummi Rohmi.
Sementara itu Wakil Bupati Lombok Utara Danny Carter Febrianto mengapresiasi program bakti stunting yang diinisiasi oleh Pemprov NTB. dan menurutnya inovasi seperti ini akan sangat membantu mengintervensi persoalan stunting di Gumi Tata Tioq Tunaq.
“Terima kasih Bu Wagub, inovasi bakti stunting ini sangat membantu dalam menekan angka stunting di daerah kami,” kata Wabup.
Ditambahkan Wabup Danny, inovasi luar biasa seperti ini sangat perlu ditiru oleh semua daerah tak terkecuali Lombok Utara. “Kalau bisa kami diizinkan untuk menduplikasi inovasi ini Bu Wagub, draf SK di semua OPD lingkup Pemkab Lombok utara sudah disusun dan siap di jalankan,” kata Wabup.
Sebelumnya Kepala Desa Batu Rakit Rismana dalam laporannya menyampaikan, bahwa kasus stunting di desanya tahun 2022 mencapai 134 kasus namun dengan inovasi dan kolaborasi semua pihak pada tahun 2023 mampu menekan kasus stunting hingga 122 kasus.
Kata Risman melaporkan, berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka stunting di desa batu rakit. Seperti Posyandu Keluarga, pelatihan kader hingga program menyediakan kebun gizi di pekarangan rumah dan telah membawa hasil. (RLS)