PUSARAN.CO – Kakan Kemenag Lombok Barat Dr. H. Jalalussayuthy, yang di daulat menjadi salah satu narasumber dalam acara Implementasi Elsimil Tingkat Kabupaten/Kota se-NTB sangat mendukung Aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) ini. Kegiatan ini di selenggarakan olek BKKBN NTB bertempat di Aula lantai II Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Diikuti oleh Unsur Kementerian Agama Lobar terdiri dari Kepala Seksi Bimas Islam, Kepala KUA se-Lombok Barat, unsur Dinas Kesehatan (KTU Puskesmas Jembatan Kembar, Narmada, Meninting), Kepala UPT KB dan perwakilan dari Asosiasi Kepala Desa Lombok Barat, Selasa (04/04/2023)
“Kementerian Agama sangat mendukung program pemerintah untuk mencegah Stunting terbukti dengan telah dilaksanakan program bimbingan pra nikah dari bulan Januari sampai bulan Maret bagi siswa Madrasah Aliyah atau setingkat SMA di sepuluh Kecamatan se-Lombok Barat”
Bimbingan Pra Nikah ini diberikan dengan tujuan agar bagaimana tercapai keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Disamping mempersiapkan sandang, pangan dan papan, salah satunya adalah bagaimana mempersiapkan ilmu agar menjadi keluarga yang utuh, ungkapnya.
Di ungkapkan juga bahwa Langkah-langkah strategis Kementerian Agama dalam menekan angka Stunting yakni telah dilaksanakan Halaqah Nasional Dalam Upaya Penekanan Angka Stunting, Ketahanan Keluarga dan Kesehatan yang diselenggarakan tanggal 6 November 2022.
Diantara hasil Halaqah nasional, antara lain: Penyuluh Agama Islam diisntruksikan untuk menyampaikan khutbah Jum’at terkait dengan isu-isu Kesehatan dan ketahanan keluarga. Da’i dan Da’iyah ikut mengambil peran dalam ceramah agama untuk menyajikan materi tentang Kesehatan reproduksi dan pentingnya pendewasaan usia calon pengantin (hindari perkawinan dini).
Dijelaskan bahwa ada 3 program layanan Kementerian Agama Kab. Lombok Barat Terintegrasi menekan angka Stunting:
- Bimbingan Remaja usia Sekolah: Sasaran dan tujuan yakni Santri Madrasah yang bertujuan mengedukasi tentang salah satu dampak yang ditimbulkan bagi anak yang melangsungkan pernikahan pada usia sebelum mencapai 19 tahun adalah melahirkan generasi stunting.
- Bimbingan Pra Nikah Bagi Calon Pengantin: Sasaran dan Tujuan yakni Catin teredukasi tentang Kesehatan reproduksi serta Catin memiliki peetahuan agama yang kuat dalam membentuk keluarga Sakinah mawaddah warahmah untuk melahirkan generasi yang sehat.
- Pusat Layanan Sakinah (PUSAKA): sasaran dan tujuan yakni Keluarga yang sudah terdaftar di KUA dengan tujuan mengedukasi pasangan suami istri dalam membina rumah tangga, pengelolaan keuangan, rahasia pernikahan yang didalamnya diajarkan tatacara berkomunikasi termasuk adab, menghindari konflik rumah tangga.
Untuk diketahui, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditugaskan sebagai Ketua Pelaksana. Salah satu upaya BKKBN untuk menekan angka stunting adalah melalui pengembangan aplikasi Elsimil, atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil. Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki anak stunting. Selain calon pengantin, Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja karena kelak akan menjadi calon pengantin.
Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil. Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner. Adapun data yang dimasukkan adalah usia, status gizi (berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar lengan dan perut, kadar hemoglobin (Hb)), dan perilaku merokok.
Dari data ini, Tim Pendamping Kesehatan (TPK) yang terdiri dari PKK, kader KB, dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting. Lalu, TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan, serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta cegah kanker. Direktorat Bina Ketahanan Remaja selaku penanggung jawab aplikasi Elsimil di BKKBN akan terus meng-update dan menambah materi edukasi dalam aplikasi.(RLS)